Explore Lembata



Gunung Batutara (Foto oleh Matheo Cosby)
Lembata, sebuah nama eksotik yang apabila terdengar oleh telinga selalu menimbulkan rasa rindu bagi siapapun yang pernah menginjakan kakinya ditempat itu. Begitu pula bagi saya, saya telah memendam rindu pada Lembata dalam waktu yang cukup panjang. Saat ini (April 2016), 9 bulan sudah saya tinggal di Lembata untuk waktu yang lama, sejak 15 tahun yang lalu saya meninggalkan Lembata, Dalam 15 tahun itu Lembata terus berbenah diri,
Saya kagum akan perubahan infrastruktur yang dimiliki Lembata saat ini, juga berbagai potensi alam dan budaya yang mengagumkan untuk dinikmati.

Saya sudah pergi ke berbagai tempat guna menuntaskan berbagai keinginan saya untuk berkegiatan di alam bebas. Masing-masing tempat memiliki berbagai keunikan dan tantangan tersendiri sesuai lokasi kegiatan apa yang menonjol di daerah itu, namun ketika saya kembali ke Lembata, saya serasa masuk kealam mimpi saya, semua yang saya lihat, nikmati, dan bayangkan dimana-mana, ternyata semuanya ada di Lembata, alhasil rencana pulang saya ke rumah yang awalnya hanya 2 minggu, saat ini sudah 9 bulan saya tinggal di Lembata. saya gagal move on dari Lembata. 

Lembata punya berbagai potensi alam dan budaya yang bisa saya nikmati sesuai minat saya tanpa saya harus kemana-mana.

Pantai
Lembata memiliki berbagai pantai yang indah dengan berbagai macam karakter pantainya. Dimasa kecil saya, pantai-pantai itu selalu saya datangi besama keluarga untuk bertamasya. Tidak perlu ditanya, dahulu maupun sekarang pantai-pantai itu tetap indah, saya tidak perlu kemana-mana untuk menikmati pantai pasir putih, pantai berpasir hitam halus, pantai berbatu, pantai dengan alunan gelombang lembut di temani angin sepoi-sepoi semua ada di Lembata. Pantai selalu menjadi tempat alternative saya untuk  bersantai menenangkan diri, dan menghabiskan waktu kosong bersama angin dan deburan ombak.

Budaya
Proses mengubah kapas menjadi benang (Foto oleh Lani Puspasari)

‘Makin ke timur makin indah’ ; kata teman saya dalam status media sosial-nya, begitu pula kesan orang yang ingin menikmati Lembata, walau hanya sebuah pulau kecil, Lembata memiliki berbagai macam budaya yang beranekaragam dan khas, dibutuhkan waktu panjang untuk menikmati keanekaragaman budayanya, dan butuh waktu sangat panjang bila ingin mempelajari budaya-nya. Sebagai penikmat budaya, saya sangat menikmatinya selama berada di Lembata, pesta-pesta adat dengan berbagai upacara tradisi dan tarian terus digelar oleh berbagai suku di daerahnya sepanjang tahun, pesta adat ini bukan sekedar acara untuk melestarikan budaya, namun sudah menjadi tradisi yang terus dilakukan sejak dahulu hingga saat ini. Saking banyaknya pesta adat dengan tempat yang berbeda dalam waktu yang hampir selalu bersamaan, sampai saat ini saya belum bisa menikmati semuanya.

Kuliner
Siapa yang tidak suka makan? Siapapun pasti punya keinginan untuk melakukan petualangan rasa kuliner local diberbagai tempat, karena Lembata memiliki berbagai suku yang tersebar diberbagai tempat dangan bentangan topografi yang berbeda-beda, maka Lembata memiliki kuliner yang beraneka ragam yang berasal dari bahan olahan local yang bisa di dapat dari lokasi kebun sekitar desa, dengan cara masak, cara penyajian, dan rasa yang bermacam-macam. Apabila mengunjungi desa-desa di Lembata, saya selalu dimanjakan dengan berbagai menu makanan local dari setiap desa yang saya datangi, warga local dengan senang hati pasti selalu menyajikan menu makanan khas kampung dan sukunya kepada setiap orang yang datang berkunjung. Penasaran dengan rasanya? Mari ke Lembata,, 

Gunung
Saya penikmat gunung walau bukan pendaki gunung professional, dan Lembata punya berbagai gunung yang indah, gunung berapi aktif maupun tidak aktif dengan ketinggian sedang, dengan demikian, seorang pendaki pemula pun dapat mendakinya. Dari gunung-gunung itu saya dapat bersantai sambil menikmati pemandangan daratan dan laut Lembata. Memandang alam dari puncak gunung selalu memiliki sensasi tersendiri, mendaki gunung bukanlah cara menuntaskan ego pribadi, tapi bagaimana cara mengenal pridadi sendiri dan alam sekitar.



Laut
Lembata Underwater (Foto oleh Ferry Rusly)
Karena merupakan kabupaten pulau, pastinya Lembata dikelilingi oleh laut. Laut sekitar pulau Lembata punya berbagai kerakter dan dihuni berbagai spesies hewan laut dan terumbu karang. Dengan laut yang luas ini, saya merasa seperti anak kecil yang masuk ke taman bermain dan siap bermain dengan berbagai mainan yang ada di taman. Lebih baik lapar atau sakit hati daripada tidak main ke laut, laut sudah menjadi rumah kedua saya, ya walau saya sendiri belum tau dimana rumah pertama saya, kan saya nomaden.

Di laut Lembata saya bisa menuntaskan berbagai hobby saya seperti berlayar, kayaking, berenang, memancing, dan menyelam. Hampir semua desa pesisir lembata sudah saya datangi untuk menikmati keindahan laut dengan berbagai karakter dan berbagai biota laut yang hidup didalamnya. Untuk berkegiatan di dunia bawah laut Lembata, ada suatu perkumpulan yang menamakan diri ‘Lembata Underwater’, bukan perkumpulan formal, hanya sebatas kumpulan orang dengan satu visi yaitu mengiatkan kegiatan bahari Lembata agar semakin banyak warga Lembata mengenal dan mencintai laut Lembata.

Sampai saat ini saya berpikir, saya tidak perlu kemana-mana lagi, semua yang saya ingin nikmati ada di Lembata, saya lahir di Lembata, saya perlu mengenal Lembata sebelum saya mengenal tempat lain diluar sana. Lembata selalu punya daya tarik yang menimbulkan rasa rindu untuk kembai ke Lembata bagi siapapun yang pernah datang ke Lembata.

Saya sering bercanda pada teman-teman yang sempat mengunjungi Lembata, jangan kalian coba-coba ketinggalan pesawat atau ketinggalan kapal untuk pulang, efeknya kalian akan betah tinggal di Lembata, buktinya saya yang rencananya hanya 2 minggu ke Lembata malah jadi tinggal begini lama. Punya pengalaman terlambat pulang dan betah tinggal di Lembata?



Note :
Transportasi ke Lembata ada setiap hari dari Kupang dengan menggunakan pesawat udara, sedangkan apabila ingin mengujungi Lembata dengan transportasi laut kamu bisa datang dari kota Kupang (Timor), Larantuka (Flores) dan Kalabahi (Alor) 

Apabila berkeinginan untuk menyelam di Lembata maupun explore pulau Lembata, kamu bisa menghubungi dive operator yang cukup mengenal laut dan daratan lembata dengan baik :
Lembata Dive Operator 
Email :
Lembata.dive@gmail.com
HP : 081284856950 (Tlp/SMS/WA)
BBM : D3401DF2 

Instagram : @Le.dive 
FB (Page) : Lembata Dive Operator

6 komentar :

  1. Amazing ... Mas Rofi mohon info penyewaan kendaraan di Lembata atau angkutan publik seperti apa untuk bisa jelajah Lembata.

    Terima kasih

    BalasHapus
  2. Angkutan umum di Lembata untuk ke berbagai lokasi cukup lengkap, penyewaan kendaraan pun ada, namun harga sewa cukup tinggi karena kondisi jalan yang kurang bersahabat.

    Untuk lengkapnya bisa lihat di http://lembatatourism.com/en/transportations

    Atau bila ada pertanyaan lanjutan bisa langsung ke email saya fino_monteiro@yahoo.com

    BalasHapus
  3. Mas Rofinus, kalo ingin ke lembata paling bagus di bulan apa ya?
    Mohon infonya

    Terima kasih

    BalasHapus
  4. Lembata itu indah.
    Semoga alam dan budaya Lembata terus lestari tanpa modernisasi.

    BalasHapus